Budidaya Asparagus
Asparagus
merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian batang muda
atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia
terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan Asparagus hijau.
Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan tidak banyak
dijumpai di Indonesia.
Sayuran
ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasanya hanya tersedia di
restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu dikenal
di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun demikian, prospek
pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak diminati
oleh masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas asparagus dapat
meningkatkan devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.
Langkah budidaya tersebuat antara lain : persiapan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan panen.
Persiapan Bibit
Pembibitan
Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan,
anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari
biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji
lebih baik. Awalnya, bibit didatangkan dari Taiwan, tetapi mulai tahun
2007 ini petani mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara
mandiri. Harga bibit Asparagus hijau mencapai 2,5 juta rupiah untuk
setiap 2 pound atau 800 gram-nya. Dalam luasan 1 ha lahan memerlukan 600
gr bibit asparagus.
Asparagus
merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung (Indirect
seedling) melalui persemaian. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6
tahap, yaitu :
1. Persemaian
Dalam
persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan persemaian yaitu lahan
yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya
gembur, subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian dilakukan
pengolahan tanah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari
hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar
parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
2. Perendaman benih
Benih
yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air dingin pada suhu
27ºC selama 24-48 jam. Selama perendaman, air diganti 2 – 3 kali. Biji
ynag mengambang pada saat perendaman dibuang.
3. Semai benih
Benih
disemai pada tanah dengan jarak tanam 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5
cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup
jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.
4. Perawatan persemaian
Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.
5. Pemupukan
Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.
6. Seleksi dan Pencabutan benih
Transplanting
atau pemindahan bibit dilakukan setelah 5 – 6 bulan. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam transplanting diantaranya bibit yang akan
dipindahkan adalah bibit yang sehat; bibit yang dicabut harus segera
ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk
tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.
Pengolahan Tanah
Sebelum
penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata.
Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Untuk tempat tanam, jarak
antar tanaman 40 – 50 cm dan jarak antar baris 1,25 – 1,5 m. Pada awal
tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.
Penanaman
Bibit
yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur 5 – 6 bulan. Penanaman
dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam
4.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :
1. Pembumbunan
Apabila
tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Pada musim
hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai
genangan.
2. Pemangkasan
Pemangkasan
dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya
dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 –
5 batang. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang
terserang hama atau penyakit.
3. Pengairan dan drainase
Dilakukan
dengan cara menggenangi parit (di-Lêb) setinggi setengah dari tinggi
parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air
dibuang.irigasi pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.
4. Pemupukan susulan
Selain
pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala,
yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat
tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan
dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat
parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15
cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia
diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3
bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan
seterusnya.
Pemupukan untuk 1000 m2 :
Pemupukan untuk 1000 m2 :
Jenis pupuk
|
Pupuk Dasar (kg)
|
Susulan I (kg)
|
Susulan II (kg)
|
Susulan III (kg)
|
Kandang
|
2000 – 3000
|
-
|
-
|
2000 – 3000
|
Urea
|
-
|
30
|
30
|
30
|
TSP
|
-
|
30
|
-
|
30
|
KCL
|
-
|
20
|
20
|
20
|
Sumber : Misi Teknik Prtanian Taiwan
5. Pengelolaan hama dan penyakit
Tanaman
induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti
dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal. Hama yang sering
dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode
transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang
menyerang dari golongan jamur. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan
secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida
dilakukan jika serangan sudah cukup berat. Pestisida yang digunakan
adalah pestisida organik (Daun Tembakau).
Panen
1. Kriteria panen
Asparagus
dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelahtransplanting.
Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul diatas tanah dengan
kondisi pucuk yang masih kuncup.
2. Cara panen, interval, frekuensi
Panen
dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau memotong
batang muda. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang
lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman
yang dijadikan indukan. Jika panen pertama dilakukan pada umur 4 bulan
setelah transplanting, maka penen kedua pada umur 5 bulan dengan
interval panen 2 hari sekali, bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen
setiap hari.
0 Response to "Cara Baru Cara Budidaya Asparagus 2016 "
Posting Komentar