Gampang, Budidaya Cacing Tanah yang Menggiurkan
Budidaya cacing tanah ialah salah satu budidaya yang sangat menguntungkan. Tiap hari, permintaan hendak cacing tanah ini terus hadapi kenaikan. Beternak cacing tanah pula terkategori gampang serta memerlukan bayaran perawatan yang terbilang rendah. Walaupun begitu, masih tidak sering orang yang melirik kesempatan budidaya yang satu ini.
Pada biasanya, cacing tanah dibutuhkan selaku pakan ikan, burung, serta unggas. Pakan ternak yang berbentuk cacing tanah ini dinilai lebih unggul sebab memiliki protein yang sangat besar ialah menggapai 64- 76%, sebaliknya sisanya merupakan lemak, mineral, serta karbohidrat. Merebaknya tren memancing di Indonesia pula ikut andil dalam tingkatkan permintaan pasar hendak cacing tanah ini.
Langkah- langkah Budidaya Cacing Tanah
Dalam membudidayakan cacing tanah, langkah- langkah yang wajib dicoba merupakan selaku berikut:
Langkah 1: Persiapan Media Pemeliharaan
Pemeliharaan cacing tanah biasanya dicoba di dalam kolam beton, kolam terpal, kolam kaca, ataupun rak- rak kayu. Yang terutama merupakan wadah tersebut sanggup menampung media pemeliharaan serta diletakkan di tempat yang lumayan lembab. Apalagi, wadah- wadah sisa semacam ember, pot, mangkuk, serta baskom juga dapat dipakai buat memelihara cacing tanah ini.
Sebaliknya selaku media pemeliharaannya, cacing tanah sangat suka dengan media yang gembur, bertabiat organik, serta bertekstur lunak. Tidak hanya tanah berhumus, alternatif media yang dapat digunakan antara lain log jamur, gergajian kayu, serta cacahan batang pisang. Upayakan media pemeliharaan tersebut senantiasa mempunyai kelembaban yang besar serta berventilasi baik, sebagaimana habitat asli cacing tanah.
Sebaliknya buat urusan pakannya, cacing tanah tercantum fauna yang rakus serta tidak begitu pilah- pilih santapan. Limbah rumah tangga semacam nasi basi, kulit buah, batang sayur- mayur, sampai dedaunan juga dapat dimanfaatkan selaku pakan setiap hari. Tidak cuma itu, cacing tanah pula sangat menggemari kotoran ternak semacam ayam, kambing, serta sapi dengan catatan wajib direndam air dulu supaya tidak bertabiat panas. Berikutnya, pakan- pakan tersebut dapat diberikan secara langsung, dibusukkan terlebih dulu, ataupun difermentasikan buat tingkatkan jumlah kuman yang tercantum di dalamnya.
Langkah 2: Persiapan Tempat Pemeliharaan
Tempat pemeliharaan ini dibutuhkan selaku perawatan cacing tanah sepanjang dalam masa pembudidayaan. Kolam budidaya yang telah disiapkan berikutnya diisi dengan kombinasi media pemeliharaan serta pakan setebal 15 centimeter. Butuh dicermati, jumlah kombinasi pakan yang diperlukan dalam tempat pemeliharaan ini sama dengan jumlah cacing yang hendak dipelihara. Misalnya, kala kamu mau membudidayakan cacing tanah sebanyak 1 kilogram, hingga pakan yang butuh dicampurkan merupakan 1 kilogram pula. Aduk kedua bahan ini dengan ditambah air seperlunya supaya tercampur rata serta diamkan sepanjang 1 bulan sehingga terjalin proses fermentasi.
Langkah selanjutnya merupakan mengombinasikan kotoran hewan ke media yang telah diolah tadi sebanyak 30% dari total media. Gunanya tidak lain merupakan buat tingkatkan nutrisi yang tercantum pada tempat pemeliharaan tersebut. Media budidaya telah dikira layak digunakan apabila kandungan pH- nya berkisar antara 6, 5 hingga 7, 2 dengan tingkatan kelembaban 20- 30% serta temperatur terletak di angka 15- 25 C. Terdapat baiknya, kolam tempat budidaya cacing ini ditutup buat menghindari terpaan terik matahari langsung.
Langkah 3: Penempatan Indukan Cacing Tanah
Cacing tanah yang hendak digunakan selaku indukan dapat diperoleh dari alam ataupun peternak cacing. Cuma saja, indukan yang berasal dari alam ini wajib diberikan perlakuan spesial supaya sanggup menyesuaikan diri serta terbiasa hidup di area buatan. Kebalikannya, walaupun butuh menghasilkan beberapa modal, cacing tanah induk yang didapat dari peternak telah siap dibudidayakan.
Setelah itu, induk- induk cacing ini dimasukkan ke dalam tempat pemeliharaan cocok jumlah yang sudah direncanakan tadinya. Dianjurkan melaksanakan langkah ini pada sore hari buat memudahkan cacing tanah tersebut dalam menyesuaikan diri dengan area barunya. Hendaknya, media pula butuh disiram seperlunya biar lebih lembab serta lebih lunak.
Langkah 4: Perawatan Cacing Tanah
Wujud perawatan cacing tanah dicoba dengan membagikan pakan seperlunya secara teratur. Idealnya, pemberian pakan ini dicoba tiap hari mengingat cacing tercantum fauna yang terbilang rakus. Walaupun begitu, bila waktu yang kamu miliki terbatas, pemberian pakan pula dapat dicoba seminggu sekali.
Tiap sebulan sekali, media pemeliharaan cacing ini hendaknya dibalik. Media yang terdapat di susunan terbawah diganti letaknya jadi terletak di bagian sangat atas, demikian juga kebalikannya. Tujuannya merupakan buat menyeimbangkan keadaan segala media sehingga seluruh cacing yang dipelihara dapat hidup serta tumbuh dengan baik.
Langkah 5: Perawatan Terhadap Hama
Cacing tanah yang dibudidayakan pula wajib ditentukan supaya leluasa hama. Ada pula hama untuk cacing tanah di antara lain semut, tikus, kadal, katak, kutu tanah, tokek, orong- orong, serta seluruh hewan pemakan cacing yang lain.
Buat menghindari hama tersebut melanda, kamu harus mencermati kebersihan area di dekat media serta memastikannya dapat dipantau dengan baik. Sebaliknya buat mengatasinya, semut serta serangga yang lain dapat dibasmi dengan menggoreskan kapur antiserangga di dekat tempat budidaya. Sebaliknya tikus, kadal, serta fauna melata yang lain dapat dihalangi dengan memasang kawat kasa. Sedangkan itu, pembasmian kutu tanah cuma dapat dicoba dengan fermentasi media pemeliharaan tersebut.
Langkah 6: Masa Panen
Pada dasarnya, pemanenan cacing tanah dapat dicoba sehabis 3- 4 bulan semenjak peletakan indukan. Perihal ini diisyarati dengan meningkatnya jumlah kokon( telur cacing) serta kascing( kotoran cacing) secara ekstrem pada media pemeliharaan. Hendaknya, cacing yang dipanen lumayan 3/ 4 dari total totalitas cacing tanah supaya sisanya dapat dikembangbiakan lagi.
Buat proses pemanenannya, dapat dicoba dengan 2 tata cara. Tata cara awal merupakan memakai dorongan lampu penerangan supaya cacing berkumpul di permukaan serta gampang diambil. Sebaliknya tata cara kedua dicoba dengan membalikkan media budidaya serta mengambil cacing- cacing tersebut seperlunya.
Sehabis itu, sisa cacing tanah serta telur cacing( kokon) dapat diletakkan kembali ke media pemeliharaan supaya hidup serta tumbuh biak. Biasanya, telur- telur cacing ini hendak menetas dalam waktu 2 sampai 3 minggu. Sedangkan itu, kotoran cacing pula dapat dimanfaatkan selaku pupuk natural yang sangat produktif sebab memiliki micro organisme, mineral anorganik, serta nutrisi- nutrisi lain yang diperlukan oleh tumbuh- tumbuhan.
0 Response to "Gampang, Budidaya Cacing Tanah yang Menggiurkan"
Posting Komentar